Learning more from a rare flower

Uncategorized

a rare flower

I learning from the Flower.
a rare flower.
describes much of a mess in my life.
Until arise consciousness.
Take an old proverb.
Frog has to jump from the basin.
Comfort? But in fact on fire…
Meanwhile, water on the way boiling.
I don’t know right or wrong.
Comfortably numb, Pink Floyd said.

Then I take a trip.
A new journey begins.
Up down.
downed up.
Dynamic.

I learning more from the flower.
A rare flower.
This is not a vacation.
This is not picnic.

This is a journey to be.
This is a very very important journey to be.

JEMBATAN PANJANG ITU

Uncategorized

Hari itu 11 September 2001.

Mata dunia tertuju pada gedung kembar WTC yang mengalami serangan mematikan. Beberapa pesawat terbang menghantam, media massa menyiarkan detik demi detik hingga gedung kembar itu runtuh, meluluhlantakkan kesadaran umat manusia sedunia. 

Apa yang terjadi dengan kita?

Extremely Loud and Incredibely Close adalah film yang mengambil latar belakang peristiwa 9/11. Di dalamnya terdapat beberapa konstruksi cerita yang menghubungkan tokoh-tokoh di dalamnya; Oscar, Ayah, Ibu, Nenek, Renter House dalam suatu pusaran arus penceritaan yang mengejutkan. 

Banyak sekali tanda yang dapat ditemukan di dalam film tersebut;

Handy Talky, Perekam telepon, Jembatan panjang, Tamborin, Renter house dan buku catatannya, selembar kliping, kamera foto, binokuler, vas buga warna biru dengan amplop kuning bertuliskan Black dan kunci di dalamnya, Mainan-mainan manual gambar hidup, surat, ayunan.

Oscar adalah jembatan panjang yang dapat menjadi simbol bagaimana masyarakat hari ini dengan generasi baru digital saat ini menjalani peradabannya yang terus menerus menghadapi dan mengalami perubahan. Ia anak usia sekolah dasar yang memiliki beban untuk mencari arti dari setiap teka-teki realita dunia di sekitarnya. 

Hubungan Oscar dengan ayah dan ibunya merupakan gambaran pertumbuhan seorang anak yang memiliki keluarga lengkap. Neneknyapun memberikan rasa kasih sayang dan perhatian yang mencukupi kebutuhan dunia kecil Oscar. 

Peristiwa 9/11 merenggut nyawa Thomas Schell dan serta merta mencabut zona aman yang selama ini dirasakan dalam kehidupan sehari-hari Oscar. Semenjak itu perubahan sifat terjadi pada diri Oscar. Ia memberontak terhadap Ibunya, Neneknya tiba-tiba menghilang dan ternyata Renter House adalah kakek Oscar. 

Dunia tiba-tiba diliputi teka-teki yang harus dicari jawabannya seorang diri. Pertemuan dengan tempat-tempat baru dan orang-orang baru membawa Oscar semakin giat mencari jawaban atas teka-teki dunia ini.

New York setelah 11 September 2001 menciptakan ruang besar teka-teki. Peristiwa tersebut tidak cukup dipertanyakan dengan make sense atau tidak make sense. Kunci yang terdapat di dalam vas biru pada kenyataannya bukan sekedar kunci. Benda itu adalah jembatan panjang pertanyaan. 

Walaupun pada akhirnya Oscar bertemu siapa pemilik kunci tersebut, yang pada kenyataannya memiliki hubungan dengan ayahnya, namun pada kenyataannya penemuan itu tidak memberikan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan Oscar. 

” Kehidupan ini penuh keajaiban” Kata seorang perempuan kepada Oscar

” Saya tidak membutuhkan keajaiban, saya tidak membutuhkan keadaan yang membuat saya merasa lebih baik, yang saya butuhkan adalah sebuah tempat dimana kunci ini dapat membukanya!” Jawab Oscar

Peristiwa 11 September 2001 merupakan peristiwa besar di abad 21. Lahirnya konstruksi tatanan dunia baru yang memaklumatkan perang terhadap terorisme. Maka peristiwa itu lebih dahsyat dampaknya dari peristiwa peperangan yang terjadi di abad 20 atau sebelumnya. 

The Renter House (yang diketahui sebagai kakeknya Oscar) merupakan gambaran orang Jerman yang mewarisi kisah pedih peperangan. Ia tidak mampu lagi berkata-kata, ia hanya mau mendengar dan menyampaikan suara dengan menulis, ia dapat mewakili generasi tua yang analog dan kelelahan berbicara. 

Dialog Oscar dan The Renter (Saat mendengarkan rekaman telepon Schell)  menjadi gambaran perbedaan generasi hari ini yang membuka diri untuk mendengarkan suara-suara keputus asaan, namun di sisi lain, generasi tua hanya ingin melupakan masa lalu. Adegan ini terasa sekali menampilkan kesenjangan antara perspektif generasi tua dan generasi kekinian. Maka adalah keniscayaan jika kekinian adalah berakhirnya era percakapan antara sejarah masa lalu dan sejarah yang sedang terus membentuk saat ini. Dunia mengalami perubahan yang dahsyat.

Demikianlah kunci merupakan jembatan panjang, yang belum tentu memberikan jawaban seperti yang diinginkan oleh pemegang kunci. Film ini memberikan gambaran kepada penonton tentang banyaknya kunci di dunia ini (tak terhitung jumlahnya). Begitu banyaknya locker yang harus dibuka dan belum tentu masing-masing kita memiliki kunci yang cocok untuk membuka salah satu dari locker itu.

Umat manusia tengah dihadapkan pada jembatan panjang pencarian locker. Ini menjadi gambaran yang dahsyat atas pertanyaan baru yang muncul sebagai akibat dari realita dunia hari ini yang penuh dengan kegaduhan. 

Manusia membutuhkan ruang sunyi, paling tidak menutup telinga dari kegaduhan dunia yang belum tentu memberikan jawaban atas kebutuhan dan pertanyaan-pertanyaan umat manusia. 

Hampir setiap orang New York yang didatangi Oscar dan Ibunya memiliki empati kemanusiaan, solidaritas terhadap apa yang dinamakan cinta dan kasih sayang, walaupun ada pula yang menutup pintu karena merasa terganggun dengan pertanyaan-pertanyaan Oscar dan Ibunya. 

Setelah nonton film ini saya merasa kebagian kunci, dan saya merasa harus mencari locker dimana kunci itu cocok untuk membukanya. Sementara di hadapan saya milyaran locker terhampar pada ruang yang luas, jalanan menjadi sempit karena setiap orang berusaha mencari lockernya masing-masing.

Pada akhirnya satu hal yang menarik di akhir film ini menjadi penghiburan. Oscar menemukan catatan ayahnya saat ia menyambangi ayunan tempat dimana terakhir ia dan ayahnya meluangkan waktu bersama. 

“Sudah waktunya pulang ke rumah.” demikian salah satu pesan di kertas terlakban itu.

Di tengah kompleksitas problema kemanusiaan Kata “Pulang” dan “Rumah” menjadi solusi yang tidak tentu baik atau buruk. Akan tetapi bisa jadi merupakan solusi yang tepat. Sebab pulang dan berada di rumah dapat membuka kesempatan untuk melakukan tindakan-tindakan yang jernih.

Menulis surat kepada setiap orang dapat menjadi jembatan yang menghubungkan umat manusia menemukan kembali cakrawala kehidupan dan menyadari betapa umat manusia penghuni bumi sudah berjalan terlalu jauh berjalan, ya…perjalanan tanpa tempat tujuan yang pasti. Film ini adalah cermin yang pilu sekaligus membuat kita tersenyum…mungkin tidak akan menemukan jawaban, akan tetapi dapat berbuat lebih baik untuk banyak umat manusia.